Buah Hatiku

Buah Hatiku
Van en Bas

Sunday, January 21, 2007

HIBURAN MALAM

Pemirsa televisi sangat dimanjakan dengan program-program hiburan di stasiun televisi swasta. Aku pernah mengamati, Jak TV, O Chanel, Global TV, dan Trans 7 memutar film pada pukul 19.00. Trans TV memutar film pukul 21.00 dan 23.00. Entah memang karena direncanakan (Trans 7 dan Trasn TV kini bersaudara) atau hanya kebetulan, masyarakat di manjakan 3 film berturut-turut. Mulai pukul 19.00 dan berakhir sekitar pukul 01.00.

Aku termasuk yang merasa senang. Karena aku sudah jarang sekali punya kesempatan nonton film di bioskop. Persoalannya pada pukul 19.00 adalah waktunya anak-anak belajar. Pastinya pesawat televisi tidak dinyalakan. Usai belajar dilanjutkan makan malam. Jika pada pukul 21.00 mereka belum ingin tidur (terutama kalau anak-anak tidur siangnya kelamaan) maka masih berkesempatan menonton tv kalau filmnya cocok. Kalau tidak, aku atau papanya akan menemani mereka nonton film dari DVD.

Pukul 22.00 adalah batas waktu yang aku dan suami tetapkan sebagai jam malam anak-anak untuk tidur. Bila waktunya tiba, kami mulai mengkondisikan kamar untuk tidur. Anak-anak minum susu, gosok gigi dan naik ke posisi masing-masing.

Namun semalam situasinya menjadi tak seperti biasanya, manakala anak-anak masih segar alias belum mengantuk. Van di sebelahku masih bersenandung kecil. Bas masih memainkan selimut dan boneka anak anjing. Tempat tidur kami spring bed, sehingga jika ada yang bergerak, yang lain akan merasakan goyangannya. Kami terbiasa menemani hingga mereka tertidur, baru kami pindah kamar.

Jadi aku memperingati Bas agar jangn banyak bergerak. Tiba-tiba Bas berkata.

”Tadi aku di ajari di sekolah, kalau bernyanyi sendiri di sebut...

“Yogja!” potong papanya

“Bukan!’ Jawab Bas spontan

”Habis apa dong” tanyaku

”Solo” kata Bas

”Oh mama tahu, kalau berdua pasti Bandung yah?” Ujarku sambil tersenyum

”Bukan tapi Duo, bertiga Trio” kata Bas

”Kalau berempat?” tanya papanya

”Belum di ajarkan!” jawab Bas

”Kuartet” kataku

”kuartet?” tanya Bas menegaskan

”Iya kalau berlima, Kuintet. Berenam sixtet!” kali ini aku menerangkan dengan serius.

”Kalau bertujuh?” tanya Van

”Kuntet” seru papanya yang disambung tawaku. Bas dan Van ikut tertawa.

”Berdelapan?” tanya Bas lagi

”Kampret!” jawab papanya

”Sembilan!” tanya Van

”Kejepret! Kali ini Bas yang menjawab diiringi gelak tawa aku, papanya dan Van

”Bersepuluh?” tanyaku masih dengan tertawa.

”Pret-pret-pret!” Jawab Van, yang membuat aku dan papanya juga Bas semakin terpingkal-pingkal.

Sekitar lima menit kami tergelak-gelak. Bas dan Van secara berbalasan mengulang-ulang satu sampai sepuluh. Aku dan papanya sangat geli. Puas tertawa akhirnya kelelahan juga. Masih sesekali diselingi tawa, akhirnya kedua anakku tertidur juga.

Walau tak bisa menonton hiburan malam di televisi, bercengkrama dengan suami dan anak-anak juga sudah menyenangkan. Belum tentu keluarga lain punya hiburan malam yang sama, aku sangat menikmati hiburan malam ala keluargaku. (Icha Koraag, 17 Januari 2007)

No comments: