Buah Hatiku

Buah Hatiku
Van en Bas

Sunday, December 08, 2013

Ngidam, antara Mitos dan Keharusan




Ngidam adalah istilah keinginan pada perempuan yang sedang hamil. Biasanya usia hamil muda atau trimester pertama. Belum ada penelitian  mengenai apa penyebab timbulnya “ngidam”. Mitos yang berkembang jika ngidam para ibu hamil ini tidak dituruti maka  saat bayinya lahir akan sering meneteskan air liur. 

Mitos ini kerap digunakan para istri hamil untuk “menuntut” suami agar memenuhi “ngidam”nya itu. Dan karena  kecintaan yang luar biasa pada pasangan dan harapan yang terbaik bagi buah hatinya, biasanya para suami sukarela memenubi keinginan tersebut. 


Beberapa suami yang tanyakan mengenai perasaan mendampingi istri hamil, mengatakan, “Senang bisa memenuhi rasa ngidam istri” Ada juga yang mengatakan “Selama keinginanya wajar dan bisa dipenuhi, ya dipenuhi dong”.


Memangnya ada ngidam yang nggak wajar atau aneh-aneh? Jawabnya banyak!  Kalau masih sepanjang minta jenis makanan/ minuman atau buah-buahan, masih mungkin dicari. Tapi kalau buah-buahan yang tidak musim, agak merepotkan juga. Tapi ada peremuan yang ngidam, ingin mencium artis. Kelihatan agak sepele tapi sebetulnya merepotkan.


Istilah mengidam sendiri entah darimana munculnya. Kalau saya telaah dari segi bahasa, mungkin dari keingina besar yang bisa dipahami sebagai yang diidam-idamkan sehingga lahir istilah Ngidam-mengidam. Mengidam-idamkan sesuatu. Who knows?


Saya dua kali hamil dan melahirkan dengan selamat. Sepanjang ingatan saya, (anak-anak saya sudah 13 th dan 10 th.) Saya tidak ngidam. Memang saya punya keinginan makan bubur Menado  tapi bukan karena ngidam. Saya memang suka. Hanya pada saat hamil, keinginan makan bubur Menado itu lebih intens. Karena saya bekerja, biasanya akhir pekan saya akan menginap di rumah ibu. Agar bisa menikmati bubur Menado buatan ibu saya. Saya cuma mau bubur Menado buatan ibu saya. 


Biasanya perempuan hamil akan mengidam, makanan yang segar, asin, gurih, asem dan pedas. Rujak, dan makanan berkuah menjadi  idaman. Baikkah mengidam itu? Ini masih pro dan kontra. Artinya dalam tubuh perempuan hamil memang terjadi perubahan secara hormonal. Perubahan ini berpengaruh pada emosi dan fisik. Para suami biasanya tidak ingin istrinya bersedih karena  perasaan sedih akan mempengaruhi emosi janin. 

Kondisi inilah yang menjadi “senjata” para perempuan hamil “menuntut” dipenuhinya ngidamnya. Salahkah? Tidak juga. Selama komunikasi suami istri jalan dan bisa menerima dengan akal sehat. 

Saya punya seorang kawan yang mengidam buah mangga. Bersyukur saat itu sedang musim mangga. Persoalannya, kawan saya cuma mau mangga yang dicuri dari kebon tetangga. Tanpa setahu si istri (kawan saya itu) sang suami sudah minta ijin sama yang punya pohon mangga. Maka sekitar jam 10 malam, dengan ditemani istri, sang suami “:mencuri mangga”.  Kawan saya, senangnya bukan main. Jam 11 malam makan mangga muda yang dicocol dengan garam, katanya “Puas banget”.

 Setelah si bayi lahir, sang suami baru melakukan “ pengakuan dosa”. Bahwasannya mangga yang dulu itu bukan curian tapi minta dan diijinkan cara mengambilnya dengan “mencuri”. Padahal yang punya memperhatikan dari balik gorden di ruang tamu.
 

Terlepas dari pro dan kontra perlu atau tidaknya memenuhi rasa ngidam para isteri hamil, ada baiknya pemikiran dengan akal sehat menjadi perhatian. Artinya, benar bahwa ada perubahan hormonal yang bisa jadi, membuat perempuan hamil menjadi “lapar” lebih cepat.  Selain itu pertambahan produksi liur membuat perempuan hamil,  sering meludah.


Perubahan juga terjadi pada rongga mulut dan lidah. Alat pengecap menjadi berbeda, sehingga membutuhkan makanan dengan rasa yang lebih “kuat”. Peningkatan kebutuhan akan zat besi, mempengaruhi alat pengecap cenderung menjadi pahit. Kondisi-kondisi ini yang membuat ngidam menjadi sebuah kebutuhan.


Jadilah perempuan pintar. Dengan mempelajari semua pengetahuan dan informasi seputar perempuan ibu hamil dan mengidam. Penuhi kebutuhan rasa tadi dengan mengkonsumsi makan yang baik untuk tubuh si ibu dan pertumbuhan janin. Kebutuhan perhatian dari pasangan juga tak kalah penting. Bahkan menurut saya lebih penting. Dengan perhatian dari pasangan, termasuk memenuhi ngidam para istri .  Pelukan dan perhatian suami , membuat para istri lebih nyaman.

1 comment:

ade anita said...

Menururtku yg ngidam aneh2 itu emang pada dasarnya perempuan manja dan dulunya keinginannya sellau dituruti. Padahal ngidam itu ego yg muncul aja dr si perempuan ada juga loh mak yg ngidam pingin yg aneh kayak nyium botaknya dedi cobuzer.. terang aja gak dikasi ma suaminya. Tapi anak2nya sehat2 aja kok gak jadi ileran kayak di mitos.