Buah Hatiku

Buah Hatiku
Van en Bas

Saturday, December 21, 2013

Liburan Murah dan Seru

Berisitirahat

Pemandangan yang menyejukan mata



Libur telah tiba
Libur telah tiba
Hatiku gembira.

Menikmati liburan itu sesuatu banget. Padahal saya bukan anak sekolahan. Agar liburan bisa murah, merdeka dan nyaman, beberapa saran berikut, bisa diikuti.

1. Lakukan penelitian kecil-kecilan mengenai tujuan berlibur.
(Biaya transportasi, biaya tempat menginap, lokasi dari jalan raya, tujuan wisata, akses komunikasi)

2.Kontak semua kawan/sanak keluarga ada/tidak yang tinggal di sekitar itu.
(Bisa untuk bersilahturahmi)

3. Tidak usah ragu atau malu, menanyakan apakah  tempat kawan/keluarga  bisa untuk disinggahi. Bicara terbuka dengan mengganti biaya jika menginap. Ini untuk keamanan.

4. Jika tempat kawan/keluarga tidak bisa disinggahi, apakah mereka bisa memberi informasi penginapan murah yang bersih dan aman?)

5. Jika tempat (rumah) kawan/keluarga bisa menjadi tempat bermalam , jangan malu/ragu bicarakan biaya menginap dan makan.

6. Rencanakan kegiatan mengisi liburan di tempat tersebut.

Saya mau bercerita kegiatan liburan murah dan seru yang saya lakukan beberapa bulan lalu. Tepatnya Oktober 2013. Tidak jauh cuma ke Lembah Hijau, Cianjur Jawa Barat. Kawasan puncak walau tak jauh tetap menjadi tujuan berlibur warga Jakarta.  Saya mengajak si bungsu Van (10 Th), kawan saya (Veronica) dan anaknya, Cheva  (usia 5 th) dan seorang kawan lagi, namanya Sian.

Kami ke Lembah Hijau sebetulnya bertujuan menghadiri pernikahan seorang kawan yang diselenggarakan minggu sebelumnya. Sayang kami tidak bisa datang pada waktu tersebut. Karena berniat mengunjungi, maka walau pernikahannya sudah seminggu lalu, kami tetap berkunjung.

Kawan yang kami kunjungi sebenarnya, kawan di dunia maya. belum pernah bertemu selain di facebook. Tapi komunikasi lewat telpon tetap jalan. Saya tahu banyak penginapan di sekitar kawasan Lembah Hijau tapi kawan saya menawari rumahnya. karena memang bertujuan mengunjunginya, maka tawaran menginap di rumahnya, saya terima dengan senang hati.

Saya, Veronica dan Sian tinggal ditempat yang berbeda, maka kami sepakat menjadikan Stasiun KA Kalibata sebagai tempat pertemuan. Sayang disayang, Sian terlambat bangun. Rencana tetap berjalan. Saya, Van, Veronica dan Cheva tetap berangkat dengan KA ke Bogor. Sepanjang jalan di KA kami tetap komunikasi dengan Sian.

Seharusnya dari Bogor kami berganti Bis ke Cianjur. Tapi tidak ada, sehingga memutuskan naik angkutan kota dari Bogor dan berganti beberapa kali. Ini tidak praktis tapi mendekati jadwal buka-tutup arus Puncak-Bogor, maka kami tidak punya pilihan lain.

Persis di Lembah Hijau, sesuai petunjuk kami berhenti. Suami kawan saya sudah menunggu. Lokasi rumah kawan saya, benar-benar turun ke lembah, jauh ke dalam. Dan hanya bisa dilalui dengan ojek. Sekitar 20 menit, kami tiba dan disambut dengan hangat. Benar-benar hangat, selain pelukan ada juga teh manis hangat dan banyak cemilan. Walau baru pertama kali bertemu bertatap muka, kedekatan kami di dunia maya membuat kami seperti kawan lama. Keluarga kawan saya menerima kami dengan baik.

Berfoto, untuk memperlihatkan kedatangan kami bukan mimpi.


Sambil menunggu Sian, kami ngobrol asyik sekaligus on line dan memberitahu kawan-kawan bahwasannya kami sudah bertemu. Kami aktif di sebuah grup kepenulisan di facebook. Grup PEDAS-Penulis dan Sastra. Sebuah grup kepenulisan yang saya bangun sejak Mei 2012. Akhirnya kami asyik ber-teleconference. Dengan Mpit di Riau, Lee di Jawa Tengah, Didib di Banjarmasin dan kami di Lembah Hijau. Cuaca di luar kian dingin, tapi kami dilantai dua, tertawaria penuh kehangatan. Van dan Cheva sudah asyik dengan buku dan pensil warna.

Nikmatnya makan malam


Makin heboh ketika jelang makan malam. Begitu banyak makanan tersaji hasil olah si empunya rumah. Cuaca dingin mendukung kami untuk makan banyak tapi tetap ada batasnya. Mendekati tengah malam, saya mengusir secara halus sang pengantin untuk menyusul suami yang sudah lebih dulu keperaduan. Tapi, ia menolak karena masih tak percaya kami mengunjunginya. Namun rasa lelah memaksa kami untuk beristirahat.

Pagi menjelang, suara Van dan Cheva membangunkan saya. Veronica sudah asyik dengan laptopnya. Secara bergantian kami mandi dan sarapan pagi. Sarapan dengan menu penuh. Bukan sekedar teh/kopi dan nasi goreng. Tapi lengkap dengan ikan dan sayur. Puas menikmati makan pagi, kami berencana menyusuri perkebunan. Memang ini yang saya janjikan pada Van, kita akan menikmati wisata alam. Tidak pakai biaya, hanya modal air minum.
Meniti jalan

Senyum anak kota di alam lepas

Bahagianya Van dan Cheva

Saya terus menerus menyerukan pujian kepada Sang Pencipta. Boleh menikmati udara segar dalam keadaan sehat dan permandangan yang indah. Ini yang saya maksud dengan liburan murah, merdeka dan bebas. Murah karena memang tidak memerlukan biaya banyak. Selain tujuan tidak jauh, dapat tempat menginap gratis. Merdeka karena tidak ikut group tour maupun masuk tempat tujuan wisata yang harus membayar . Merdeka juga dalam pengertian lepas karena luasnya tujuan wisata yang kami datangi. Van dan Cheva, dua anak kota yang terpesona berada di udara pegunungan. Melintasi perbukitan dan perkebunan.

Senang dan puas, mengantar kami kembali ke rumah. Rencana hanya semalam berlanjut menjadi dua malam. Berbincang santai sambil menikmati mie instan diselingi gelak tawa bersama keluarga si empunya rumah. Sungguh menyenangkan. Dan ketika pagi menjelang, kami bergegas mandi, sarapan lalu berpamitan.

Ada keenganan meninggalkan sepotong cerita yang kami bangun. Tapi kewajiban menanti dan mengharuskan kami kembali ke Jakarta. Bis dari Cianjur mengakut kami langsung ke terminal bis Kampung Rambutan. Tak sampai 1 jam kami sudah di Jakrta. Kami berpisah dan berjanji, akan merencanakan liburan berikutnya.Dan tetap dengan liburan murah. Moga catatan di blog ini bermanfaat ya.


2 comments:

Jiun Sasmita said...

Waw... patut dicoba liburan murahnya mak....

Lidya Fitrian said...

nah ini liburan yang seger mbak