Buah Hatiku

Buah Hatiku
Van en Bas

Monday, July 27, 2015

MOS: ORTU STRES, ANAK HAPPY

 MOS hari pertama, kedua anak saya di dampingi ayahny. Soalnya saya harus bertemu klien dari pk. 09.00-12.00. Saya tiba di rumah pk. 14.00, rumah dalam keadaan kosong. Ternyata anak-anak dan ayahnya, parkir di rumah Oma (Ibu saya) karena kelelahan dan kelaparan. Mereka tahu kalau pulang saya tidak ada di rumah. Mengetahui mereka dalam keadaan baik-baik, hati saya pun tenang. 

Sebelum magrib, ketiganya sudah tiba di rumah. Tabpa membuang waktu, saya meminta anak-anak mengeluarkan tempat makan dan minum. Mengeluarkan pakaian kotor lalu istirahat sambil mencatat, bahan apalagi yang harus disiapkan untuk MOS hari kedua. Si adik mencatat lalu menyerahkan potongan kertas ke saya. Bersama si Kakak saya pergi belanja. Papanya tinggal di rumah membantu si bungsu membuat tas dari bahan daur ulang. Padahal tadi pagi si BUngsu sudah membawa tas yang terbuat dari kemasan bekas minyak goreng 2 L. Harus diganti lantaran dianggap kekecilan.

Sambil berbelanja, sulung saya bercerita pengalaman MOS hari pertama. Dari awal hingga akhir, semua berisi sukacita. Pertanyaan pertama saya, bagaimana keadaan anak-anak yang rambutnya dicukur? Ternyata hanya sulung saya yang bercukur nyaris botak. Tapi dasarnya si sulung anak periang, ia selalu membawa keceriaan.

Bahkan hari ini terpilih untuk memimpin menyanyikan lagu Indonesia Raya di upacara pembukaan MOS. Agak surprise juga buat saya. Tak henti-hentinya si Sulung menceritakan sukacita mengikuti MOS. Ia berhasil menjadi siswa yang diinginkan hampir setiap kelompok. Baru satu hari si sulung sudah menjadi the famous boy. Dengan julukan yang agak "seram", BoBi- Botak Biadab. Karena diari pagi hingga MOS hari pertama usai, sukses membuat seisi kelas tertawa dengan banyolan-banyolannya. Salah satu slogan yang diserukan si Sulung "Botak Berjaya!'

Hari ini juga bertepatan dengan ultah Si Sulung ke 15. Apa yang dikhwatirkan (Dikerjain) ternyata nggak terbukti. Seorang guru bertanya siapa yang ultah  di bulan Juli, Si Sulung mengangkat tangannya. "Saya bu" Ujar Si Sulung. Selanjutnya diikuti tepukan tangan dan lagu Happy birthday. Di akhir MOS, sang guru bertanya, 
" kamu ultahnya kapan?"

" Hari ini bu, 27 Juli"  jawab Si Sulung

" Wah boleh ditraktir dong"

"Boleh banget bu, saya senang menerima kadonya"
Menurut Si Sulung sesudah ia menjawab seperti itu, bu guru dan beberapa panitia MOS malah tertawa.

Pada postingan saya kemarin, bisa di baca di sini: Ada komentar yang membuat saya merenung. Diantaranya dari Bunda Yati Rahmat. "Icha, sekian puluh tahun yang lalu, beberapa kali Bunda juga ikut sibuk nyiapin peralatan untuk anak-anak yang silih berganti tahun ada kegiatan MOS itu. Tapi enjoy aja, emang sih keknya apa sih manfaat yang bisa melekat pada si anak itu".


Komentar lain dari Kornelius ginting:

Semoga masa MOS segera berlalu dan meniggalkan kesan positif.. meskipun sedikit bertanya-tanya.. tujuan akhirnya apa dengan semua perlengkapan itu :)

Berarti saya nggak perlu khawatir. Atau jangan-jangan kecemasan saya lebih dikarenakan kelelahan saat mempersiapkan materi yang harus di bawa anak. Ingat materi jadi ingat yang disiapkan untuk MOS hari kedua.

Si Bungsu
- Masih Oriza sativa di tanak
- Sayur kesukaan para pelaut (Sayur bayam)
- Lauk berbentuk Ufo
- Telur berbentuk segitiga
- Susu Tinggi = Hilo
- Buah minion= Pisang
-  Strong bus = Biskuat

Si Sulung
- Air fokus = Aqua
- Biskuit bertahi lalat = Good time
- Nasi dengan lauk 3 T;  tahu-tempe dan telur
- Obat magg

Saya sudah lebih tenang, terutama karena kedua anak saya asyik-asyik saja elama mengikuti MOS. Barangkali, sebagai ortu kita memang harus lebih cooling down. Khawatir berlebihan sudah nggak jaman lagi. Ikut MOS, rti stres tapi anaknya happy.


5 comments:

Astari Ratnadya said...

Vanenbas, goodluck buat MOS nya.
Jadi kangen MOS dan euforianya :).

Astari Ratnadya said...

Vanenbas, goodluck buat MOS nya.
Jadi kangen MOS dan euforianya :).

Lidya Fitrian said...

sabar ya mami icha , MOS masih berjalan ya

PutriKPM said...

Waa MOS emang bikin pusing tapi jadi ngangenin, Maak! Gutlak MOSnya ya Van sama Bas :)

Maya Siswadi said...

Naahh ini yang saya tulis di statusnya mak gaoel Winda,
"Anakku yg SMP tahun kemarin malah ga ngalamin kayak gini. Aku sendiri justru merasa seru acara kayak gini. Jadi inget jaman MOS SMP, SMA, & kuliah dulu. Rasanya seru banget dikenang. Disuruh kenalan ama guru, kakak kelas, minta tanda tangan, dsb, itu melatih mental banget buat aku yg sangat pemalu. Akhirnya malah jadi kuat mental dan ikut2 OSIS. Pengalaman dihukum kalau tidak mengumpulkan tugas sesuai waktu atau datang terlambat malah jadi membuat aku sadar pentingnya menghargai waktu. Memang ada MOS yg ga banget terutama yg hukumannya fisik semacam memukul, dsb itu big no no, tapi kalau hukumannya sekedar disuruh kenalan, minta tanda tangan, baca puisi di depan orang banyak, atau ngerayu kakak kelas, aku dulu merasakan itu tes mental. Tantangan banget buat aku yg pemalu :)