Saya dan suami sering mengajak anak sulung kami, Bastiaan, 5 th ke ATM untuk ambil uang. Biasanya kami membiarkan ia menekan nomor PIN dan mengarahkan menekan menu perintah pengambilan uang. Bastiaan sangat senang jika uangnya ke luar.
Suatu hari, Bastiaan bersama kami sedang menonton TV dan ada iklan suatu bank yang menggambarkan banyak mesin ATM, secara spontan Bastiaan berkata:
“Papa perlu beli ATM”. Kami heran dan balik bertanya, “Untuk apa?”.
Bastian berdiri sambil mempergakan menekan tombol ia berkata: “Supaya aku bisa bantuin Papa. Jadi kalau Papa tidak ada uang aku bisa ambil uang di ATM. ATM-nya taruh saja di teras!:”
Saya dan suami berpandangan sambil tersenyum. Tapi lebih dari itu terasa ada sembilu yang menusuk dada ini. Bastiaan datang mendekat lalu mencium kami sambil berkata: “Jadi Mama dan Papa tidak perlu kerja. Kalau mama dan Papa perlu uang, aku bisa ambilkan di ATM.
Dengan beragam perasaan yang bercampur, aku memeluk Bas. Aku menjelaskan pada Bas dengan konsep yang paling sederhana mengenai menabung yang berarti menyisakan dan menyimpan uang. Lalu dalam jumlah tertentu di simpan di Bank. Sehingga bisa memiliki kartu ATYM, sehingga jika memerluka uang, tidak perlu ke bank. Apalagi kalau malam hari. karena Bank sama dengan kantor yang lain, yang bekerja di jam 08.00-17.00.
Dengan memiliki kartu ATM, maka untuk mengambil uang, tidak harus ke bank tapi cukup ke tempat yang ada mesin ATM-nya. Aku tidak mengerti sejauhmana pemahaman Bas menerima penjelasan. Tapi berharap ia mengerti.
No comments:
Post a Comment